Halaman
33
BAB
2
SUMBER
DAYA
MANUSIA
Sumber Daya Manusia (SDM) ialah segala potensi dan kemampuan yang ada pada
diri manusia yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan dan kelangsungan hidup
manusia itu sendiri. Dengan segala potensi dan kemampuan yang dimilikinya itu,
manusia memegang peranan yang penting dalam mengelola alam suatu daerah
ditentukan oleh faktor manusia dan faktor alam. Jadi, interaksi antara alam dengan
manusia, di samping ditentukan oleh faktor alam, juga ditentukan oleh faktor
manusianya, yang di dalamnya mencakup kuantitas dan kualitasnya.
Topik inti
• Antroposfer
• Kuantitas Sumber Daya
Manusia
• Penyebaran dan Kepadatan
penduduk
• Kualitas Sumber daya Manusia
Tujuan Pembelajaran
34
A
.
Pengertian Antroposfer
Antroposfer terdiri atas dua kata yaitu “antrop” (manusia) dan
“sphere” (lapisan). Jadi, antroposfer ialah kajian tentang manusia
dan pengaruhnya terhadap ruang. Aspek yang dikaji dalam
bahasan ini ialah penyebaran, perbandingan jenis kelamin
penduduk dari suatu wilayah, serta hubungan imbal balik antar-
manusia dan lingkungannya.
Antroposfer cabang geografi objek kajiannya adalah keruangan
manusia. Aspek-aspek yang dikaji dalam hal ini adalah penyebaran,
densitas, perbandingan jenis kelamin penduduk dari suatu wilayah,
serta hubungan imbal balik antarmanusia dan lingkungannya.
Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) ialah segala potensi dan
kemampuan yang ada pada diri manusia yang dapat dimanfaatkan
bagi kepentingan dan kelangsungan hidup manusia itu sendiri.
Dengan segala potensi dan kemampuan yang dimilikinya itu,
manusia memegang peranan yang penting dalam mengelola suatu
daerah. Hal ini karena bukan saja faktor alam yang menguntungkan
manusia dalam mengolah lahan, melainkan juga faktor
manusianya sendiri. Jadi, interaksi antara alam dengan manusia,
di samping ditentukan oleh faktor alam, juga ditentukan oleh faktor
manusianya, yang di dalamnya mencakup kuantitas beserta
kualitasnya.
B
Kuantitas Sumber Daya Manusia
Indikator untuk mengukur kuantitas sumber daya manusia
adalah jumlah penduduk, pertumbuhan, penyebaran, dan
kepadatan serta komposisi.
1.
Jumlah Penduduk
Keadaan atau banyaknya orang yang mendiami suatu tempat
disebut
jumlah penduduk
. Banyaknya penduduk di suatu tempat
dapat diketahui dengan cara:
a.
sensus
, yaitu perhitungan jumlah penduduk yang dilakukan
secara berkala;
b.
registrasi
, yaitu pencatatan jumlah penduduk melalui data-
data tertulis yang telah ada; dan
c.
survei
, yaitu perhitungan jumlah penduduk suatu tempat atau
wilayah dengan mengambil sampel. Di dalam sebuah survei,
hal-hal yang dicatat hanyalah daerah-daerah tertentu yang
dianggap mewakili seluruh daerah tersebut.
Kata Kunci
• Antroposfer
• Sumber daya
manusia
• Indikator
• Sensus
• Registrasi
• Survery
35
2.
Pertumbuhan penduduk
Paul R. Ehrilch
(1968) mengatakan bahwa bencana
kemanusiaan terjadi akibat terlalu banyaknya penduduk dan ledakan
penduduk. Pernyataan tersebut menggunakan argumen yang sama
seperti yang dikemukakan
Thomas Malthus
(1998), bahwa
pertumbuhan manusia lebih cepat daripada pertambahan bahan
pangan. Manusia berkembang menurut deret ukur, sedangkan
bahan makanan beserta isinya tumbuh mengikuti deret hitung.
Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat disebabkan
oleh beberapa faktor, yaitu:
a.
perbaikan pemeliharaan kesehatan sehingga mengurangi
angka kematian bayi dan anak; dan
b.
pertambahan jumlah penduduk yang disebabkan oleh
kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian, serta orang-
orang yang datang lebih banyak daripada orang-orang yang pergi.
Pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:
T = (L – M) + (I – E)
T = pertumbuhan penduduk
I = jum
lah imigrasi
L = jumlah kelahiran
E = jumlah emigrasi
M = jumlah kematian
Pertumbuhan penduduk dapat dibagi ke dalam beberapa
periode, yaitu sebagai berikut.
a.
Periode pertama
atau
periode statik
, yaitu pertumbuhan
penduduk yang berjalan dengan perlahan-lahan. Ini ditandai oleh
tingkat kelahiran yang tinggi juga tingkat kematian yang tinggi pula.
b.
Tingkat kematian
mulai turun, karena perbaikan gizi dan
kesehatan, sedangkan angka kelahiran tetap tinggi. Periode
ini disebut periode pertumbuhan yang cepat.
c.
Periode pertumbuhan
mulai turun, tingkat kematian stabil
hampir mendekati titik terendah. Seiring dengan itu, tingkat
kelahiran pun menurun.
d.
Periode keempat
adalah
periode stasioner
, yaitu tingkat
kematian stabil seimbang dengan tingkat angka kelahiran.
36
C
.
Penyebaran dan Kepadatan Penduduk
1.
Penyebaran
Penyebaran penduduk dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek
geografis, aspek administratif, dan aspek politis.
a.
Aspek Geografis
Dilihat dari aspek geografis (dalam hal ini adalah penyebaran
penduduk pada setiap pulaunya), ternyata belumlah merata.
Ada pulau yang dihuni oleh banyak penduduk sehingga melebihi
kapasitas, ada pula yang masih jarang. Pulau Jawa, misalnya, yang
luasnya hanya 6,9% dari luas keseluruhan indonesia menurut
catatan Biro Pusat Statistik pada tahun 2005 memiliki jumlah
penduduk 118 juta jiwa. Sedangkan Kalimantan yang memiliki luas
Tabel 2.1 Prediksi Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Provinsi 2000-2025
Provinsi
(1)
1. NANGGROE ACEH DARUSSALAM
2. SUMATRA UTARA
3. SUMATRA BARAT
4. RIAU
5. JAMBI
6. SUMATRA SELATAN
7. BENGKULU
8. LAMPUNG
9. KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
10. DKI JAKARTA
11. JAWA BARAT
12. JAWA TENGAH
13. D I YOGYAKARTA
14. JAWA TIMUR
15. BANTEN
16. B A L I
17. NUSA TENGGARA BARAT
18. NUSA TENGGARA TIMUR
19. KALIMANTAN BARAT
20. KALIMANTAN TENGAH
21. KALIMANTAN SELATAN
22. KALIMANTAN TIMUR
23. SULAWESI UTARA
24. SULAWESI TENGAH
25. SULAWESI SELATAN
26. SULAWESI TENGGARA
27. GORONTALO
28. M A L U K U
29. MALUKU UTARA
30. PAPUA
2000–2005
(2)
2005–2010
(3)
2010–2015
(4)
2015–2020
(5)
2020–2025
(6)
0.55
0.37
0.26
0.14
-0.00
1.35
1.20
1.05
0.88
0.69
0.71
0.60
0.69
0.39
0.25
4.30
4.11
3.79
3.51
3.29
2.00
1.85
1.68
1.50
1.30
1.70
1.58
1.42
1.32
1.18
2.13
1.99
1.85
1.69
1.51
1.61
1.47
1.33
1.17
0.99
1.54
1.46
1.34
1.17
0.95
0.80
0.64
0.41
0.20
-0.01
1.81
1.73
1.60
1.45
1.27
0.42
0.35
0.26
0.16
0.01
1.00
0.95
0.81
0.63
0.44
0.45
0.40
0.31
0.19
0.01
2.83
2.75
2.63
2.47
2.27
1.41
1.26
1.07
0.91
0.77
1.67
1.54
1.41
1.26
1.11
1.54
1.37
1.23
1.09
0.94
1.82
1.66
1.51
1.33
1.12
2.87
2.68
2.48
2.28
2.04
1.66
1.57
1.47
1.32
1.14
2.77
2.57
2.37
2.18
1.95
1.37
1.23
1.08
0.93
0.77
2.01
1.89
1.78
1.66
1.49
1.08
1.00
0.91
0.79
0.63
2.76
2.53
2.33
2.14
1.94
0.91
0.78
0.67
0.53
0.35
1.66
1.58
1.54
1.46
1.34
1.78
1.72
1.66
1.53
1.37
2.61
2.29
2.04
1.80
1.54
(Sumber:
Badan Pusat Statistik
)
37
b.
Aspek Administratif
Perbedaan status administratif suatu wilayah menjadikan
pemicu pula dalam perbedaan persebaran penduduk. Sebagai
contoh; kota Bandung dan Jakarta akan dihuni penduduk yang lebih
banyak ketimbang kota kecil lainny
a yang masih be
rstatus sebagai
kabupaten. Hal tersebut diakibatkan karena status kota besar atau
metropolitan (Jakarta dan Bandung) akan memiliki fungsi yang
kompleks, seperti fungsi pemerintahan, fungsi pendidikan,
perdagangan dan lain-lain sehingga masyarakat berbondong-
bondong akan datang ke kota tersebut ketimbang datang ke kota
kecil yang sangat minim fungsi dan fasilitas yang disediakan.
28,1% dari luas keseluruhan Indonesia hanya ditempati 12 juta jiwa.
Mengapa Pulau Jawa memiliki kepadatan penduduk yang tinggi?
Mengapa Kalimantan yang mempunyai wilayah terluas hanya
ditempati 5% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia?
Mari perhatikan data pada tabel berikut.
Tabel 2.2 Penyebaran Penduduk Indonesia per Pulau
Pulau
1. Jawa dan Madura
2. Sumatera
3. Kalimantan
4. Sulawesi
5. Pulau lainnya
To t a l
Luas
Wilayah
Penduduk (%)
1930
1961
1971
1980
1985
1990
1995
2000
2005
6.9
68.7
65.0
63.8
61.9
60.9
60.0
58.9
59.1
58.8
24.7
13.5
16.2
17.5
19.0
19.9
20.3
21.0
20.7
21.0
28.1
3.6
4.2
4.4
4.5
4.7
5.1
5.5
5.5
5.5
9.9
6.9
7.3
7.1
7.1
7.0
7.0
7.3
7.3
7.2
30.4
7.3
7.3
7.2
7.5
7.5
7.6
7.3
7.4
7.5
100.0
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
(Sumber : Badan Pusat Statistik)
Gambar 2.1
Peta kepadatan Penduduk Indonesia
(Sumber:
Atlas IPS Dunia dan Indonesia
)
Kepadatan Penduduk Per/Km
2
0 – 50 Orang
51 – 100 Orang
101 – 150 Orang
151 – 501 Orang
501 – 1000 Orang
Lebih dari 1000 Orang
JAWA
NUSATENGGARA
PAPUA
MALUKU
SULAWESI
KALIMANTAN
SUMATRA
MALAYSIA
38
c.
Aspek Politik
Kebijakan/regulasi pemerintah yang berlaku akan
berpengaruh pula terhadap perbedaan persebaran jumlah
penduduk tiap daerah. Sebagai contoh, pemerintah menetapkan
bahwa pulau Sumatera dan Kalimantan adalah pulau yang dijadikan
tujuan transmigrasi, maka dengan sendirinya kedua pulau tersebut
yang tadinya jarang penduduk akan menjadi padat pula.
2.
Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah
penduduk dengan luas area di mana mereka tinggal.
Negara-negara kecil biasanya memiliki kepadatan penduduk
tertinggi, di antaranya Monako, Singapura, Vatikan, dan Malta.
Di mana negara besar yang memiliki kepadatan penduduk tinggi
adalah Jepang dan Bangladesh.
Dari sekitar 6,5 miliar penduduk dunia, 4 miliar di antaranya
tinggal di Asia. Tujuh dari sepuluh negara berpenduduk terbanyak
di dunia berada di Asia (meski Rusia juga terletak di Eropa).
Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan
jumlah penduduk (2005) antara lain:
1.
Republik Rakyat Tiongkok (1.306.313.812 jiwa),
2.
India (1.103.600.000 jiwa),
3.
Amerika Serikat (298.186.698 jiwa),
4.
Indonesia (241.973.879 jiwa),
5.
Brasil (186.112.794 jiwa),
6.
Pakistan (162.419.946 jiwa),
7.
Bangladesh (144.319.628 jiwa),
8.
Rusia (143.420.309 jiwa),
9.
Nigeria (128.771.988 jiwa), dan
10. Jepang (127.417.244 jiwa).
Gambar 2.2
Peta Kepadatan Penduduk Dunia Tahun 2006
(Sumber:
CIA Factbook
)
0-9
10-24
25-49
50-74
75-99
100-149
150-299
300-999
1000+
39
Permukaan bumi mempunyai luas 510 juta km
2
dengan
jumlah penduduk 6,5 milyar jiwa. Kepadatan penduduk dunia
mencapai 13 per km² (6,5milyar/510 juta) atau 43 per km².
Kepadatan penduduk dunia tertinggi ber
ada di Asia.
Negara
India,
Jepang dan Singapura memiliki kepadatan penduduk di atas
1.000/km
2
. Selain Asia, negara yang memiliki kepadatan
penduduk tertinggi berada di Benua Amerika terutama Brasil dan
Amerika Serikat. Perhatikan data tabel berikut!
Tabel 2.3 Kepadatan Penduduk di Asia Tenggara
Negara
Brunei
Cambodia
Indonesia
Laos
Malaysia
Myanmar (Burma)
Philippines
Singapore
Thailand
Timor-Leste
Vietnam
Asia Tenggara
Jumlah Penduduk
Luas (Km
2
)
Kepadatan Penduduk
(per Km
2
)
5,770
350,898
60.8
181,040
12,775,324
70.6
1,419,588
227,026,560
159.9
236,800
5,777,180
24.4
329,750
22,662,365
68.7
678,500
42,238,224
62.3
300,000
84,525,639
281.8
693
4,452,732
6,425.3
514,000
62,354,402
121.3
15,007
952,618
63.5
Singapura adalah negara yang memiliki kepadatan penduduk
tertinggi di Asia Tenggara. Kepadatan penduduk yang tinggi di
Singapura disebabkan oleh luas wilayah yang sempit yaitu hanya
693 km
2
tetapi memiliki jumlah penduduk yang banyak. Indonesia
yang memiliki luas wilayah terbesar di Asia Tenggara memiliki
kepadatan penduduk 159.9, tertinggi kedua di Asia Tenggara.
Untuk Indonesia, kepadatan penduduk tertinggi berada di Kota
Jakarta. Dari tahun 1997 sampai tahun 2005, kepadatan penduduk
di Kota Jakarta terus bertambah. Jakarta sebagai ibukota negara
Indonesia menjadi faktor penentu banyaknya jumlah penduduk di
kota ini. Banyak orang di luar Kota Jakarta yang mencari peluang
dan kesempatan hidup lebih baik di Jakarta, dan akhirnya menetap
di Jakarta.
(Sumber:
Data Statistik Indonesia 2007
)
40
3.
Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk adalah susunan atau pengelompokan
penduduk berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang sering
digunakan antara lain kriteria usia dan jenis kelamin, angkatan
kerja, dan rasio ketergantungan.
a.
Komposisi Penduduk Menurut Usia dan Jenis Kelamin
Usia dan Jenis kelamin merupakan faktor penting dalam
demografi. Dengan melihat data jumlah penduduk berdasarkan
usia dan jenis kelamin, maka penduduk dapat diklasifikasikan.
Sistem pengklasifikasian dapat digambarkan dalam grafik batang
yang bentuknya horizontal.
Tabel 2.4 Kepadatan Penduduk di Indonesia
Provinsi/Kabupaten
00 Indonesia
01. Nanggroe Aceh Darussalam
02. Sumatra Utara
03. Sumatra Barat
04. Riau
05. Jambi
06. Sumatra Selatan
07. Bengkulu
08. Lampung
09. Kep. Bangka Belitung
10. Kepulauan Riau
11. DKI Jakarta
12. Jawa Barat
13. Jawa Tengah
14. DI Yogyakarta
15. Jawa Timur
16. Banten
17. Bali
18. Nusa Tenggara Barat
19. Nusa Tenggara Timur
20. Kalimantan Barat
21. Kalimantan Tengah
22. Kalimantan Selatan
23. Kalimantan Timur
24. Sulawesi Utara
25. Sulawesi Tengah
26. Sulawesi Selatan
27. Sulawesi Tenggara
28. Gorontalo
29. Sulawesi Barat
30. Maluku
31. Maluku Utara
32. Irian Jaya Barat
33. Papua
2005
T a h u n
1971
1980
1990
2000
62
78
95
108
116
36
50
66
76
78
93
114
139
158
169
56
79
93
99
106
17
23
35
52
62
22
27
38
45
49
33
50
68
67
73
24
39
60
74
78
83
131
170
191
201
na
na
na
56
65
na
na
na
na
na
7,762
9,794
12,439
12,592
13,344
467
794
1,023
1,033
1,126
640
780
876
959
982
785
863
914
980
1,049
532
609
678
726
757
na
na
na
936
1,044
381
438
493
559
601
109
135
167
199
208
48
58
69
83
90
14
17
22
27
28
56 91212
45
47
60
69
75
45 81112
90
139
162
132
139
13
20
27
35
36
71
97
112
129
136
26
25
35
48
51
na
na
na
68
75
na
na
na
na
na
15
30
40
26
27
na
na
na
25
29
na
na
na
na
na
23 567
(Sumber: Data Statistik Indonesia 2007)
Perhatikan data tabel berikut!
41
Komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin itu pada
setiap negara tidak selalu sama. Pada umumnya ada tiga bentuk
susunan penduduk menurut usia, yaitu:
1)
Piramida Penduduk Muda
Apabila sebagian besar penduduknya terdiri atas penduduk
berumur muda, yaitu kurang dari lima belas tahun. Kondisi
penduduk seperti ini diakibatkan oleh besarnya angka k
elahiran
dibandingkan angka kematian. Banyaknya penduduk berusia
muda mengakibatkan tingginya angka ketergantungan. Hal
ini biasanya terdapat di negara-negara berkembang.
2)
Piramida Penduduk Stasioner
Bentuk piramida ini merupakan gambaran dari keadaan
penduduk yang tetap jumlahnya. Hal ini karena jumlah bayi
yang lahir sama dengan jumlah yang meninggal. Dengan
demikian, angka ketergantungan rendah. Keadaan penduduk
di negara-negara maju berbentuk piramida seperti ini.
3)
Piramida Penduduk Tua
Bentuk ini menggambarkan angka kelahiran yang lebih rendah
dibandingkan angka kematian. Bila hal ini terjadi secara terus
menerus, akan menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk
daerah atau negara bersangkutan.
b.
Angkatan kerja
Yang dimaksud dengan angkatan kerja ialah:
1)
mereka yang bekerja (pekerja), dan
2)
mereka yang tidak bekerja tetapi sudah siap untuk bekerja
atau sedang mencari pekerjaan (menganggur).
Komponen penduduk aspek angkatan kerja dapat dihitung
dengan rumus:
Angkatan kerja = Pekerja = Penganggur
Afganistan
Angola
U S A
Gambar 2.3
Contoh negara dengan piramidanya.
(Sumber:
www.arikah.com
)
42
c.
Rasio Ketergantungan
Rasio ketergantungan ialah perbandingan antara banyaknya
penduduk yang tidak produktif (usia di bawah 15 tahun dan di atas
65 tahun) dengan banyaknya penduduk usia produktif (15 – 64 tahun).
Rasio ketergantungan dapat diperoleh dengan rumus:
Rasio ketergantungan =
64)
-
(15
P
65
P
14)
-
(10
P
>+
x 100
D.
Kualitas Sumber Daya Manusia
Indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas sumber
daya manusia ialah sebagai berikut.
1.
Ketenangan jiwa yang dilandasi ketakwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
2.
Cukup sandang, pangan, dan perumahan yang layak,
sehingga dia dapat hidup aman.
3.
Tersedianya fasilitas kesehatan, termasuk tenaga medis dan
obat-obatan yang terjangkau oleh penduduk.
4.
Kesempatan pendidikan pada segala tingkat, baik umum
maupun kejuruan.
5.
Adanya jaminan hari tua.
6.
Sarana perhubungan dan sarana komunitas tersedia lengkap.
7.
Adanya jaminan hukum dan hak-hak asasi manusia.
8.
Hubungan yang harmonis antar keluarga, masyarakat dan
bangsanya.
9.
Tersedianya fasilitas rekreasi yang wajar.
Selain beberapa indikator tadi, terdapat beberapa faktor
kualitas sumber daya manusia, yaitu berikut ini.
1.
Kesehatan
Kesehatan merupakan salah satu faktor yang sangat
menentukan terhadap kualitas kehidupan suatu penduduk.
Jadi, apabila suatu penduduk kesehatannya tidak terjamin,
maka bisa menimbulkan hal-hal sebagai berikut.
a.
Angka kematian yang tinggi, terutama pada bayi dan anak-anak,
b.
Gangguan terhadap pertumbuhan jasmani,
c.
Menurunnya daya kerja, dan
d.
Gangguan terhadap perkembangan mental dan intelegensi.
43
2.
Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk berimplikasi terhadap kualitas
atau kesejahteraan hidupnya. Mereka yang berpendidikan tinggi
lebih berpeluang untuk memperoleh pekerjaan dengan
berpenghasilan yang layak, lebih paham akan arti pentingnya
kesehatan serta lebih matang dalam mental. Dengan demikian,
pendidikan merupakan salah satu faktor yang tidak boleh tidak
harus dimiliki oleh penduduk yang ingin memiliki kualitas hidup
yang tinggi.
3.
Harapan Hidup
Rasio harapan hidup penduduk dapat diperkirakan dengan
cara mengaitkannya dengan tingkat kesejahteraannya. Semakin
tinggi tingkat kesejahteraannya, diperkirakan penduduk tersebut
memiliki rasio harapan hidup lebih lama dibandingkan mereka yang
tidak sejahtera.
Hal ini antara lain dimungkinkan karena:
a.
penduduk yang kesejahteraannya kurang, maka kebutuhan
akan gizinya pun akan kurang terpenuhi sehingga angka
kematian khususnya bayi dan anak-anak lebih tinggi;
b.
penduduk yang kesejahteraannya terjamin, maka potensi untuk
terserang penyakit dan meninggal lebih tinggi; dan
c.
penduduk yang berpendidikan rendah, akan kurang
memahami akan peranan gizi dan fungsi kesehatan bagi
kelangsungan hidupnya.
4.
Masalah-masalah Kependudukan di Indonesia serta
Upaya Pengendaliannya
Beberapa masalah kependudukan yang kini sedang dihadapi
oleh bangsa Indonesia adalah sebagai berikut.
a.
Tingkat pertumbuhan penduduk yang masih tinggi.
b.
Besarnya struktur penduduk muda. Hal ini membawa implikasi
bagi kehidupan sosial ekonomi penduduk secara keseluruhan.
c.
Angka beban tanggungan yang tinggi sebagai akibat dari
besarnya struktur penduduk muda.
d.
Tingkat pengangguran yang masih tinggi.
e.
Tingkat pendapatan yang rendah.
f.
Tingkat buta huruf tinggi.
g.
Penyebaran geografi yang tidak merata.
h.
Arus urbanisasi semakin deras.
i.
Daerah kota terlalu padat.
j.
Angka kematian bayi masih tinggi.
Dicamkan
Semakin tinggi
tingkat
kesejahteraan,
memiliki rasio
harapan hidup
lebih lama.
44
b.
Peningkatan penyelenggaraan pendidikan, khususnya
pendidikan kependudukan. Intensifikasi pendidikan akan
berimplikasi langsung terhadap peningkatan kesejahteraan
penduduk. Secara khusus, penyelenggaraan pendidikan
penduduk dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan
mengenai masalah kependudukan dan pentingnya
pelaksanaan keluarga berencana.
c.
Motivasi ke arah keluarga kecil. Usaha ini dijalankan, antara
lain dengan memberikan berbagai kemudahan bagi keluarga-
keluarga yang sudah melaksanakan KB dengan baik.
Kemudahan-kemudahan itu dapat berupa jaminan sosial,
kelonggaran di bidang pendidikan, dan sebagainya.
d.
Menurunkan angka kematian anak-anak. Upaya ini dijalankan
dengan cara:
1)
membantu meningkatkan penghasilan keluarga yang
berpendapatan rendah,
2)
menyediakan berbagai kemudahan di bidang kesehatan
guna menunjang kesehatan ibu dan anak.
Kata Kunci
• Keluarga
Berencana
• Intensifikasi
pendidikan
• Keluarga kecil
• Transmigrasi
Berbagai kebijaksanaan pemerintah dalam upaya
mengendalikan masalah-masalah kependudukan tersebut ialah
sebagai berikut.
a.
Keluarga berencana (KB), merupakan usaha pokok di dalam
kebijaksanaan kependudukan, khususnya dalam upaya
menurunkan tingkat kelahiran sekaligus dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak.
Gambar 2.4
Keluarga Kecil
(Sumber:
Kartini, 2003
)
45
e.
Antarkerja-antardaerah. Upaya ini ditujukan untuk
mempertemukan antara pencari kerja dengan pencari tenaga
kerja, misalnya dengan menyebarluaskan informasi lowongan
pekerjaan dengan menyalurkan tenaga ke daerah-daerah yang
membutuhkannya.
f.
Transmigrasi merupakan bagian dari usaha untuk
mengembangkan daerah yang kepadatan penduduknya
masih rendah.
g.
Pembinaan kota-kota kecil dan pengembangan daerah
pedesaan. Upaya ini diadakan untuk menghindari
pertumbuhan yang terlalu cepat di kota-kota besar juga untuk
meratakan hasil-hasil pembangunan.
h.
Perluasan jaringan perhubungan. Hal ini diarahkan dalam
rangka menanggulangi masalah urbanisasi. Dengan upaya
ini diharapkan mobilitas penduduk dapat ditingkatkan, yaitu
perjalanan penduduk pedesaan ke daerah kota tempat mereka
bekerja akan lebih mudah sehingga mereka tidak perlu lagi
tinggal di kota tempat mereka bekerja.
E.
Mobilitas Penduduk
Mobilitas diartikan dengan perpindahan. Dalam ilmu sosiologi
mobilitas dibagi menjadi dua yaitu mobilitas vertikal dan mobilitas
horizontal. Mobilitas vertikal adalah perpindahan/ perubahan status
sosial, misalnya dari orang miskin menjadi kaya. Mobilitas
horizontal adalah perpindahan penduduk secara geografis.
Mobilitas horizontal disebut juga dengan migrasi.
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat
ke satu tempat yang lain melewati batas administratif dengan tujuan
menetap. Migrasi dibagi menjadi dua yaitu migrasi internasional
dan migrasi nasional.
1.
Migrasi Internasional
Migrasi intenasional adalah perpindahan penduduk dari satu
negara ke negara lain. Migrasi internasional terdiri dari:
a.
Imigrasi yaitu migrasi yang merupakan masuknya penduduk
ke suatu negara. Orang yang melakukan imigrasi disebut
imigran.
b.
Emigrasi yaitu migrasi yang merupakan keluarnya penduduk
suatu negara. Orang yang melakukan emigrasi disebut
emigran.
46
2.
Migrasi Nasional
Migrasi nasional yaitu perpindahan yang terjadi di dalam satu
negara misalnya antarpropinsi atau antarkota dalam propinsi.
Migrasi nasional terdiri dari:
a.
Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Orang yang melakukan urbanisasi disebut urban. Kota-kota besar
yang biasanya dituju oleh para urban adalah Jakarta, Bandung,
dan Surabaya. faktor-faktor yang memengaruhi urbanisasi ada dua
yaitu faktor pendorong dari desa dan faktor penarik dari kota.
1)
Faktor pendorong dari desa, di antaranya:
a)
lapangan pekerjaan terbatas,
b)
upah tenaga kerja rendah,
c)
lahan pertanian semakin sempit, dan
d)
fasilitas kurang memadai.
2)
Faktor penarik dari kota, di antaranya:
a)
lapangan kerja di kota lebih banyak dan bervariasi;
b)
kesempatan mendapatkan pendapatan yang lebih baik;
c)
kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih baik;
d)
tersedianya berbagai jenis fasilitas seperti fasilitas
pendidikan, perumahan, kesehatan, penerangan, hidup
dan transportasi; dan
e)
adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, seperti tempat
hiburan dan pusat kebudayaan lainnya.
Urbanisasi memiliki dampak negatif dan dampak positif
bagi desa yang ditinggalkan serta menimbulkan dampak
negatif bagi kota yang dituju.
1)
Dampak negatif urbanisasi bagi desa adalah:
a)
tenaga kerja usia muda berkurang,
b)
produksi pertanian menurun, dan
c)
pembangunan terhambat.
2)
Dampak positif urbanisasi bagi desa adalah:
a)
jumlah pengangguran di desa berkurang dan
b)
taraf hidup penduduk di desa meningkat.
3)
Dampak negatif urbanisasi bagi kota adalah:
a)
banyak berdirinya rumah-rumah kumuh;
b)
tingkat pengangguran di kota semakin tinggi;
47
c)
pengangguran yang tinggi berpengaruh terhadap tingkat
kejahatan yang tinggi. Seperti perampokan, penjambretan
dan penipuan;
d)
kepadatan penduduk di kota semakin meningkat; dan
e)
kepadatan penduduk berpengaruh terhadap penurunan
kualitas lingkungan hidup, seperti pencemaran udara,
pencemaran air dan pencemaran suara.
Untuk menghindari dampak negatif dari urbanisasi, maka
harus dilakukan upaya untuk menanggulanginya. Usaha
pemerintah untuk mengurangi terjadinya peningkatan urbanisasi
di kota adalah:
1)
melakukan pembangunan di daerah-daerah,
2)
meningkatkan sarana transportasi di desa,
3)
meningkatkan sarana komunikasi di desa,
4)
meningkatkan kegiatan industri kecil di desa untuk
menyerap tenaga kerja lebih banyak,
5)
menambah fasilitas seperti fasilitas pendidikan,
perumahan, dan kesehatan.
b.
Transmigrasi
Transmigrasi
adalah perpindahan penduduk dari daerah yang
padat penduduknya ke daerah yang jarang penduduknya.
1)
Tujuan Program Transmigrasi
a)
Meratakan penyebaran jumlah penduduk
b)
Mengurangi kepadatan penduduk
c)
Meningkatkan kesejahteraan penduduk
d)
Mengurangi pengangguran di daerah asal transmigrasi
e)
Menambah tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi
f)
Meningkatkan hasil pertanian di daerah tujuan
transmigrasi
g) Memperlancar pembangunan di daerah tujuan
transmigrasi
2)
Daerah Asal dan Daerah Tujuan transmigrasi
Pada tahun 1975, pemerintah telah mengeluarkan Keputusan
Presiden (Kepres) Republik Indonesia No. 1 Tahun 1973 dan
No.2 Tahun 1975 tentang syarat daerah asal dan daerah tujuan
transmigrasi. Daerah asal transmigrasi yang diutamakan
adalah pulau Jawa, Madura, Bali dan Lombok. Daerah tujuan
transmigrasi adalah Pulau Sumatera (Sumatera Utara,
Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Riau, NAD, dan
Lampung), Kalimantan ( Kalimantan Tengah dan Kalimantan
Selatan), Papua, Maluku dan Nusa Tenggara.
48
a)
Syarat-syarat daerah asal transmigrasi adalah:
(1) Daerah yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi
(2) Daerah kering dan tandus
(3) Daerah rawan bencana alam, seperti banjir, gempa,
gunung meletus, dan lain-lain.
(4) Daerah dengan penduduk berpenghasilan rendah
(5) Daerah yang digunakan sebagai proyek pembangunan.
b)
Syarat-syarat daerah tujuan transmigrasi adalah :
(1) Memiliki tanah yang subur untuk pertanian
(2) Adanya sumber pengairan untuk pertanian
(3) Aman dari bencana alam
(4) Memiliki fasilitas yang cukup, seperti pendidikan dan
kesehatan
(5) Sarana dan prasarana transportasi baik.
3)
Jenis-jenis Transmigrasi
Jenis-jenis transmigrasi yang dilakukan di Indonesia adalah:
a)
Transmigrasi umum
: transmigrasi yang pelaksanaan dan
pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah. Pembiayaan
meliputi biaya perjalanan, biaya hidup, perumahan, lahan
pertanian, bibit, dan alat-alat pertanian.
b)
Transmigrasi swakarsa:
transmigrasi yang dibiayai oleh
transmigran. Pemerintah hanya menyediakan tanah
pertanian seluas dua hektar setiap keluarga.
c)
Transmigrasi bedol desa
: transmigrasi yang dilakukan
oleh seluruh penduduk desa beserta aparatur pemerintah
desa. Semua harta benda yang ditinggalkan penduduk
mendapat ganti rugi dari pemerintah. Transmigrasi ini
dilaksanakan karena daerah asal transmigran terkena
proyek penting dari pemerintah. Contoh dari program
trasmigrasi bedol desa adalah penduduk Wonogiri dan
Kedungombo, Jawa Tengah yang terkena proyek Waduk
Gajah Mungkur dan ditransmigrasikan ke Sitiung
(Sumatra Barat).
d)
Trasmigrasi spontan:
transmigrasi yang dilaksanakan
atas kesadaran dan kemauan sendiri.
49
RANGKUMAN
1.
Sumber daya manusia ialah segala potensi dan kemampuan yang ada
dalam diri manusia yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan dan
kelangsungan hidup manusia itu sendiri.
2.
Indikator untuk mengukur kuantitas sumber daya manusia ialah: jumlah
penduduk, pertumbuhannya, penyebaran dan kepadatannya, serta
komponennya.
3.
Komposisi penduduk ialah susunan atau pengelompokan penduduk
berdasarkan kriteria tertentu, misalnya komposisi menurut jenis kelamin,
angkatan kerja, komposisi rasio ketergantungan, dan sebagainya.
4.
Indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas sumber daya manusia
di antaranya ialah: ketenteraman atau ketenangan jiwa, taraf ekonomi,
kesehatan, dan pendidikan.
5.
Masalah-masalah kependudukan di Indonesia, antara lain tingkat
pertumbuhan yang tinggi, besarnya struktur penduduk muda, tingginya
tingkat pengangguran, rendahnya tingkat pendapatan, penyebaran geografis
yang tidak merata, daerah kota yang terlalu padat, dan angka kematian
bayi yang tinggi.
6.
Upaya-upaya pengendalian masalah kependudukan di Indonesia, antara
lain dengan keluarga berencana, transmigrasi, dan pemerataan
pembangunan.
7.
Kebudayaan ialah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya
manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara belajar, yang
kesemuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.
8.
Aspek-aspek kebudayaan meliputi: a) bahasa, b) teknologi dan kebudayaan
material, c) sistem ekonomi atau mata pencaharian, d) organisasi sosial,
e) sistem pengetahuan, f) sistem religi, g) kesenian.
9.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya. Beratus-ratus
bahasa, adat-istiadat, kesenian daerah, juga iptek yang modern.
10. Keragaman budaya itu memiliki nilai ekonomis, antara lain merupakan unsur
pemikat utama bagi para turis-turis mancanegara untuk datang ke Indonesia.
11. Akulturasi budaya, di samping dapat memperkaya khazanah budaya,
di sisi lain memiliki dampak negatif, yaitu merasuknya nilai-nilai budaya asing
yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
12. Terhadap kemungkinan-kemungkinan itu, diperlukan sikap kritis, waspada,
dan lebih meningkatkan kecintaan terhadap budaya bangsa sendiri.
50
A.
Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (X) pada huruf jawaban yang
dianggap benar!
1.
Untuk mengetahui banyaknya penduduk di suatu tempat,
antara lain, dapat dilakukan dengan cara menghitung jumlah
penduduk itu secara berkala. Cara mengetahui banyaknya
penduduk itu disebut ....
A.
sensus
D. observasi
B. registrasi
E. wawancara
C. survei
2.
Pertumbuhan penduduk dikatakan statis apabila ....
A.
angka kelahiran dan angka kematian seimbang
B.
tingkat kemakmuran masyarakat semakin membaik
C. tingkat kelahiran mendekati titik nol
D. tingkat kematian hampir mendekati titik nol
E.
angka kelahiran lebih besar daripada angka kematian
3.
Manakah di antara provinsi di bawah ini yang penduduknya
masih sangat jarang?
A.
Kalimantan Tengah
D. NTB
B.
Irian Jaya
E.
NTT
C. Kalimantan Timur
4.
Perhatikan rumus di bawah ini!
Kepadatan penduduk =
A.
semakin banyak jumlah penduduk, maka semakin luas
wilayah yang ditempatinya
B. kepadatan penduduk seimbang dengan luas wilayah
yang ditempatinya
C. luas wilayah mempengaruhi terhadap kepadatan penduduk
D. kepadatan penduduk seimbang dengan jumlah penduduk
E.
kepadatan penduduk dipengaruhi oleh jumlah penduduk
dan luas wilayah yang ditempatinya
SOAL-SOAL LATIHAN
Jumlah Penduduk
Luas Wilayah Km
2
51
5.
Perhatikan pernyataan berikut!
1) Perbaikan pemeliharaan kesehatan sehingga mengurangi
angka kematian bayi dan anak.
2) Pertambahan jumlah penduduk yang disebabkan oleh
kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian, serta
orang-orang yang datang lebih banyak daripada orang-
orang yang pergi.
Pernyataan di atas merupakan ....
A.
faktor penyebab perpindahan penduduk
B.
faktor penyebab peningkatan penduduk
C. faktor penyebab kematian penduduk
D. periode pertumbuhan penduduk
E.
tingkat kematian
6.
Yang merupakan indikator pengukuran kualitas sumber daya
manusia ialah,
kecuali
....
A.
ketenangan jiwa yang dilandasi oleh ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
B.
kesempatan pendidikan yang tersedia pada segala tingkat
C. besarnya jaminan pemerintah terhadap kesejahteraan
rakyatnya
D. sarana perhubungan dan komunikasi yang lenyap
E.
hubungan yang harmonis antarkeluarga, masyarakat,
dan bangsanya
7.
Apabila kesehatan suatu penduduk sudah terjamin, maka ....
A.
menurunnya daya kerja
B.
dekadensi moral
C. gangguan terhadap perkembangan mental dan inteligensi
D. angka kelahiran yang rendah
D. angka kematian yang rendah
8.
Pernyataan manakah di bawah ini yang benar?
A.
Tingkat pendidikan penduduk berimplikasi terhadap
kualitas atau kesejahteraannya.
B. Semakin tinggi tingkat kesejahteraan penduduk,
diperkirakan penduduk tersebut memiliki rasio harapan
hidup lebih singkat.
C. Keluarga berencana merupakan upaya untuk mengurangi
tingkat kelahiran.
D. Gangguan terhadap mental seseorang disebabkan oleh
tingkat pendidikannya yang rendah.
E.
Semua jawaban benar.
52
9.
Masalah kependudukan yang sedang dihadapi bangsa
Indonesia, antara lain adalah ...
A.
kegagalan Indonesia dalam meraih juara umum dalam
SEA GAMES 1995
B.
tingkat pendapatan penduduknya yang masih rendah
C. sering terjadi banjir dan gempa
D. masalah tingginya angka kebocoran uang negara
E. kegagalan panen sayur-sayuran yang pada setiap
tahunnya semakin meningkat
10. Usaha yang dapat kita lakukan dalam mengatasi masalah
tingginya angka kematian anak ialah ....
A.
membantu meningkatkan penghasilan keluarga yang
berpendapatan rendah
B.
memberikan kelonggaran kepada anak-anak desa dalam
melanjutkan sekolahnya
C. memberikan tunjangan kepada anak-anak yang
berprestasi
D. mendirikan lembaga penampungan anak sampai
ke setiap pelosok-pelosok desa
E.
membuka lapangan usaha baru yang sekiranya dapat
menampung tenaga kerja
11. Yang termasuk aspek-aspek kebudayaan adalah ....
A.
bahasa, teknologi, sistem mata pencaharian
B.
bentangan alam, bahasa, teknologi
C. komunikasi, mata pencaharian, organisasi sosial
D. kesenian, sistem pengetahuan, sistem religi, hobi
E.
bahasa, kesenian, penduduk, sistem religi
12. Mana sajakah yang termasuk ke dalam hasil-hasil budaya
bangsa Indonesia modern?
A.
radio merek “National”
B.
televisi merek “Sharp”
C. mobil merek “Toyota”
D. pesawat Boeing 707
E.
pesawat N-250
53
13. “Karawang-Bekasi” karya Chairil Anwar termasuk
ke dalam ....
A.
seni lukis
D. seni vokal
B.
seni sastra
E.
seni instrumental
C. seni relief
14. Sistem kemasyarakatan yang anggota-anggotanya menarik
garis keturunan dari pihak ibu disebut ....
A.
matrilineal
D. bilateral
B.
patrilineal
E.
multilateral
C. unilateral
15. Tari gamyong adalah kesenian daerah ....
A.
Batak
D. Bali
B.
Sunda
E.
Timor
C. Jawa
16. Rumah gadang merupakan rumah khas daerah ....
A.
Jawa
D. Aceh
B.
Bali
E.
Padang
C. Sasak
17. Pertanian primitif mempunyai ciri-ciri seperti tertulis di bawah
ini,
kecuali
....
A.
alatnya sederhana
B.
dikerjakan oleh anggota keluarga
C. menggunakan irigasi
D. hutan ditebang dan dibakar
E.
berpindah-pindah
18. Usaha mengubah pertanian primitif menjadi pertanian intensif
adalah agar terjadi hal-hal di bawah ini,
kecuali
....
A.
peralihan ke sektor industri
B.
peningkatan pendapatan
C. pemeliharaan kesuburan tanah
D. pengolahan tanah yang efisien
E.
peningkatan mutu produksi
19. Dengan penguasaan Iptek yang modern, maka bangsa
Indonesia ....
A.
dapat menjadi bangsa yang berdaulat
B.
akan menjadi penguasa dunia
C. akan terbebas dari kemiskinan
D. mampu mengolah sumber daya alamnya sendiri, menjadi
bahan jadi yang bermutu tinggi
E. akan menjadi bangsa yang tidak lagi membutuhkan
bantuan dari bangsa-bangsa lain
54
20. Upaya penanggulangan terhadap dampak negatif dari adanya
proses akulturasi (budaya), antara lain dengan ....
A.
menutup diri dari pengaruh-pengaruh asing
B. bersikap kritis terhadap berbagai budaya asing
C. melarang berbagai budaya asing yang masuk ke Indonesia
D. menyebarkan budaya bangsa sendiri kepada bangsa-
bangsa lain
E. semua jawaban benar
B. Esai
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan tepat dan jelas!
1.
Apakah yang dimaksud dengan sumber daya manusia?
2.
Kuantitas sumber daya manusia diukur oleh faktor apa saja?
3.
Sebutkan faktor-faktor peningkatan pertumbuhan penduduk!
4.
Apa tindakanmu dalam menyikapi seorang pengangguran?
5.
Sebutkan jenis susunan piramida penduduk menurut umur!
Visualisasikan secara kasar bentuk-bentuk piramida tersebut!
6.
Sebutkan indikator-indikator yang dapat digunakan untuk
mengukur kualitas sumber daya manusia!
7.
Bagaimanakah hubungan antara tingkat kemakmuran dengan
rasio harapan hidup?
8.
Masalah-masalah kependudukan apa saja yang sedang
dihadapi bangsa Indonesia? Sebutkan!
9.
Sebutkan upaya-upaya pemerintah untuk mengurangi
peningkatan urbanisasi di kota!
10. Kebijakan-kebijakan apa saja yang diambil pemerintah dalam
upaya mengendalikan masalah kependudukan di Indonesia?
11. Apa yang dimaksud dengan kebudayaan?
12. Meliputi aspek apa saja kebudayaan itu? Jelaskan!
13. Bagaimanakah pendapatmu terhadap kebudayaan Indonesia?
14. Apa yang kamu ketahui mengenai produk-produk teknologi
Indonesia?
15. Sebutkan nilai ekonomis dari keragaman budaya yang dimiliki
bangsa Indonesia!
16. Apa yang dimaksud dengan akulturasi budaya?
17. Jelaskan dampak negatif dan positifnya?
18. Bagaimana cara mengatasi merasuknya budaya-budaya
asing yang negatif?
19. Apa yang dimaksud dengan plasma nutfah?
20. Jelaskan konsep cagar biospher?